Dasar – dasar Tasawuf
- Alquran
Artinya: “Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemanapun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmat-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Q. S. 2. Al-Baqoroh, A. 115).
Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdo’a apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q. S. 2. Al-Baqarah, A. 186).
Artinya: “Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.” (Q. S. 50. Qof, A. 16).
Artinya: “Lalu mereka bertemu dengan seorang hamba di antara hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” (Q. S. 18. Al-Kahfi, A. 65).
- Hadits dan Riwayat rasulullah
“Dari Abu Hurairah ra, ia berkata: Pada suatu hari, Rasulullah saw. muncul di antara kaum muslimin. Lalu datang seorang laki-laki dan bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Iman itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, pertemuan dengan-Nya, rasul-rasul-Nya dan kepada hari berbangkit. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, apakah Islam itu? Rasulullah saw. menjawab: Islam adalah engkau beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan apa pun, mendirikan salat fardu, menunaikan zakat wajib dan berpuasa di bulan Ramadan. Orang itu kembali bertanya: Wahai Rasulullah, apakah Ihsan itu? Rasulullah saw. menjawab: Engkau beribadah kepada Allah seolah-olah engkau melihat-Nya. Dan jika engkau tidak melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia selalu melihatmu. Orang itu bertanya lagi: Wahai Rasulullah, kapankah hari kiamat itu? Rasulullah saw. menjawab: Orang yang ditanya mengenai masalah ini tidak lebih tahu dari orang yang bertanya. Tetapi akan aku ceritakan tanda-tandanya; Apabila budak perempuan melahirkan anak tuannya, maka itulah satu di antara tandanya. Apabila orang yang miskin papa menjadi pemimpin manusia, maka itu tarmasuk di antara tandanya. Apabila para penggembala domba saling bermegah-megahan dengan gedung. Itulah sebagian dari tanda-tandanya yang lima, yang hanya diketahui oleh Allah. Kemudian Rasulullah saw. membaca firman Allah Taala: Sesungguhnya Allah, hanya pada sisi-Nya sajalah pengetahuan tentang Hari Kiamat; dan Dia-lah Yang menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan diusahakannya besok. Dan tiada seorang pun yang dapat mengetahui di bumi mana ia akan mati. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal. Kemudian orang itu berlalu, maka Rasulullah saw. bersabda: Panggillah ia kembali! Para sahabat beranjak hendak memanggilnya, tetapi mereka tidak melihat seorang pun. Rasulullah saw. bersabda: Ia adalah Jibril, ia datang untuk mengajarkan manusia masalah agama mereka.” (Shahih Muslim No.10).
- Riwayat Kehidupan Rasulullah
2. Riwayat Kehidupan Para sahabat
Praktek para sahabat. Dimana ada beberapa sahabat yang mengikuti praktik tasawuf sebagaimana yang diamalkan oleh Rasulullah. Seperti Abu Bakar Ash-shiddiq, pernah berkata “ Aku mendapatkan kemuliaan dalam ketakwaan, dan mendapatkan keagungan dalam rendah diri”. Sementara Umar Ibn Khattab, suatu
ketika penah berkhutbah dihadapan umat Islam dengan pakaian yang begitu sederhana. Demikian juga dengan berbagai praktik tasawuf lainya yang juga dilakukan oleh Usman Ibn Affan, Ali Ibn Abi Talib, Abu Zar Al-Ghiffari, Hasan Basri, dll.
Abu Bakar adala seorang asketis (tafakur), sehingga diriwayatkan bahwa enam hari dalam seminggu ia selalu dalam keadaan lapar. Baju yang dimilikinya tidak lebih dati satu, Beliau pernah berkata : “Jika seorang hamba begitu terpesona oleh pesona dunia, Allah membencinya sampai ia meninggalkannya.
“Allah telah menjadikan kebenaran pada lidah dan kalbu umar.” Dia terkenal dengan kesederhanaanya. Diriwayatkan, pada suatu ketika setelah dia menjabat sebagai khalifa, dia berpidato, dengan memakai baju bertumbal 12 sobekan.
Diantara ucapan – ucapan Usman Bin Affan yang menggambarkan ajaran tasawuf adalah : “Aku dapat kebijakan terhimpun dalam 4 hal. Pertama, cinta kepada Allah. Kedua, sabar dalam melaksanakan hukum-hukum Allah,ketiga ridho dalam menerima takdir (ketentuan) Allah. Dan ke empat malu terhadap pandangan Allah.
Pekerjaanya dan cita-citanya yang besar menyebabkan dia tidak peduli pakaiaanya sobek, lantas dijahitnya. Pernah orang bertanya, “Mengapa sampai begini Amiru, Mu’minin ?” beliau menjawab : “untuk mengkhusukan hati dan menjadi teladan bagi orang yang beriman.”